Senin, 22 Agustus 2011

cahaYa kiTa

Pantas saja ada mimpi begitu indah
ketika ku tersesat di belantara
namun kelamnya Tak terlihat
ada cahaya yang menemaniku
cahaya KITA

inspirasiMu
telah menjadi jalan setapak KITA bersama
ketika ku terhanyut di sungai
arusnya adalah lembut lengan lenganmu
ketika ku melayang jatuh di jurang
kedalamannya adalah lubuk hatimu.

Pantas saja ada kehangatan di kelopak mata
ketika kecupanmu meninggalkan jejak basah
bertuliskan Sayang

Selasa, 16 Agustus 2011

coreTan KITA

Aku meMujamu melebihi SegaLa Batas
Tak cukup daratan berbatas Pantai
Aku MeMujamu meLampaui matahari
Bukan cakRawaLA berbatas seNja temaram
Tetapi Aku adaLah Do’a Pagi dan di Langit MaLam
mengerJap sebagai BintaNg-BIntaNg

Aku Adalah jejak jejak itU
berarak di Angkasa, berkilaU dalam munajatku.
Lembut ombak memainkan butir butir cahaya
pada pantulan bulan KITA.
Aku di situ
berlayar tak kenal waktu.

Aku berjaLan melampaui bunyi dan sunyi
ketika hujan berhenti dan sisakan dencing tetes akhir
aku adaLah genangan yang diam diam menghilang lalu
mengalir sebagai sungai deras di hatimu.
Mengisi urat nadimu dengan denyut jantungku
Menulisi dadamu dengan goresan rinduKu
Walau tak selalu bicara
KITA sarat aksara.

;;